Di Atas Kasur, Di Negeriku

29 Maret 2025
Di atap rumahku

Tikus-tikus lalu-lalang mencari makan

Di negeriku

Tikus-tikus berlarian

memperkaya diri

Di atas kasurku 

Aku menangis

Di atas kursi parlemen

Ia membuatku menangis

Di rumah

Aku kehilangan atap

Di jalanan

Kau tembak aku.

Kaki, Sepatu

Aku berlari jauh

tanpa sepatu

Kau berlari kencang

Dengan sepatu 

bergerigi

Kita bertemu

di titik itu

Kau keluarkan senapanmu

Aku lari

terbirit-birit

Kau tetap lari

Ke arahku

Ke arahku

Begitu cepat

Kau lestuskan

bedil itu

Aku jatuh,

Di atas kepalaku

Kutemukan sepatumu

yang bergerigi.

Si Luh Ayu Pawitri

A woman. Juggling in between work, life, poem, zine, nature, waste etc.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Previous Story

Kondisi Pangan Dunia dan Dampaknya Pada Kita

Next Story

S. Ayu Pawitri Poems

Latest from Berkisah

Puisi Hari Purbakala

tinggalah, ingatan.serupa nyala sekamyang tak lantas matiterkuburpadampercikannya–merah baranyamembawa kemarahanjuga harapantentang apa sajayang kita tinggalkandan apa yang tampaklapukdan lampaudi jiwanya.*puisi ini telah terbit dalam Zine

S. Ayu Pawitri Poems

Kendeng MountainAt the foot of the limestone mountainKendeng women rely ondaily lifeon dignity, on empowermenton gloryStillthe mining intrudes,changing everythingLoudly they resistReminding,“Ibu Bumi kang ngadili”Baturat

Kumpulan Puisi S. Ayu Pawitri

Bua-i-buBaru kusadarKeluhannya tak terdengarMasak telur,Dapur kotor,Sikat, sikat saja, sikatsemua Kamar mandi Penuh kotoranPagi-pagiBekerja lagi di pasar,Siapkan banten Dari pasarSampai rumahSampai kapan Ia akan jadi