Kendeng Mountain
At the foot of the limestone mountain
Kendeng women rely on
daily life
on dignity, on empowerment
on glory
Still
the mining intrudes,
changing everything
Loudly they resist
Reminding,
“Ibu Bumi kang ngadili”
Batur
at the edge of Mount Batur
tangerines farmer sitting there
he look far away
to his farm,
every year
they are waiting for the rain to come
they think they will die from droughts
raindrops become their only savior
will they survive?

S. Ayu Pawitri Poems
Latest from Berkisah

Bernostalgia
Sebagai orang yang sangat suka berinteraksi, tentunya pertemuan dengan banyak orang menjadi salah satu percikan energi tersendiri. Dalam pertemuan biasanya ada yang saling tanya

Puisi Hari Purbakala
tinggalah, ingatan.serupa nyala sekamyang tak lantas matiterkuburpadampercikannya–merah baranyamembawa kemarahanjuga harapantentang apa sajayang kita tinggalkandan apa yang tampaklapukdan lampaudi jiwanya.*puisi ini telah terbit dalam Zine

Di Atas Kasur, Di Negeriku
Di atap rumahkuTikus-tikus lalu-lalang mencari makanDi negerikuTikus-tikus berlarianmemperkaya diriDi atas kasurku Aku menangisDi atas kursi parlemenIa membuatku menangisDi rumahAku kehilangan atapDi jalananKau tembak aku.Kaki, SepatuAku

Kumpulan Puisi S. Ayu Pawitri
Bua-i-buBaru kusadarKeluhannya tak terdengarMasak telur,Dapur kotor,Sikat, sikat saja, sikatsemua Kamar mandi Penuh kotoranPagi-pagiBekerja lagi di pasar,Siapkan banten Dari pasarSampai rumahSampai kapan Ia akan jadi